https://www.instagram.com/p/BC2X3HJyFer/
Harusnya keren kalau judulnya cukup “Mengejar Matahari” saja biar kayak lagunya Ari Lasso. Berlanjut dari postingan sebelumnya, kali ini saya ngetrip ngajak @rasarab lagi. Karna menurut jadwal, gerhana akan di mulai pada pukul 6.20 WIB di tanggal 9 Maret, dan gerhana matahari totalnya (GMT) dimulai pukul 7.20 WIB, saya-pun pasang alarm di 5.00. Walaupun saya sudah yakin engga akan dapat spot yang pas disana, makanya saya engga berangkat di jam 4 pagi seperti kebanyakan orang. Di tambah, saya engga bawa perlengkapan tempur kamera dan sejenisnya.
Lautan Manusia Sepanjang Jembatan Ampera
Betul juga! Saya lihat bejubel manusia dengan kecepatan 0,001 KM/jam menaiki tangga menuju Jembatan Ampera. Belum lagi jika sampai di atas masih harus berdesakan.
https://www.instagram.com/p/BCxWwcMSFaZ/
Saya putuskan untuk berjalan menuju dermaga point mencari spot yang lebih baik. Dan ternyata sama saja 😐
Beberapa saat saya berada disana dan bepikir, GMT pun masih cukup lama, mending ke KFC dulu dan sarapan disana. Syukur kalau bisa dapet tempat duduk di tepi luar, kan bisa langsung liat ke arah Jembatan Ampera. Ditambah, saat itu langit mendung, terutama di sisi timur dan prediksi saya bakal zonk kalau mau lihat GMT
Berawal Dari Perangko
Saya tahu GMT sebenarnya sudah sejak kecil. Berawal hobi koleksi perangko sejak SD, saya mempunyai koleksi perangko edisi gerhana matahari total terbitan tahun 1983. Saat itu saya penasaran dan saya tanyakan ke Bapak seperti apa rasanya kalau terjadi GMT. Kata beliau, langit gelap hampir seperti malam. Rasa penasaran ini yang tersimpan bertahun tahun lamanya 😀
Bukan karna pengen lihat bentuk matahari yang seperti cincin, tapi lebih penasaran gimana sih di pagi/siang hari bisa tiba tiba gelap seperti malam. Momen ini yang sangat susah di cari, terbukti harus menunggu puluhan tahun kemudian sampai Indonesia terlewati GMT lagi.
Zonk ?
Bisa di bilang iya, bisa engga. Tapi memang sialnya, hanya kota Palembang yang mataharinya tertutup awan mendung :))
Konon ada yang jauh jauh dari Jepang dan kecewa karna kondisi pagi itu cuaca mendung. Tapi beruntungnya, karena lokasinya di Jembatan Ampera, jadi selain mencari GMT, para pengunjung bisa menikmati landscape nya Ampera dan sungai Musi-nya
Bagi yang berniat buat nonton Gerhana Matahari Total selanjutnya (selamat menunggu puluhan tahun lagi) di Palembang, lebih baik booking hotel / penginapan yang dekat dengan Ampera. Paling engga bisa di capai dengan berjalan kaki. Kalau kamu berniat untuk memmotret gerhana, datanglah jam 4 pagi, kemudian cari spot di KFC Ampera. Kenapa KFC? Kamu bisa duduk sambil makan sembari menunggu munculnya GMT.
Leave a Reply